Di era modern seperti sekarang ini, banyak aktivitas yang mengharuskan kita untuk duduk dalam waktu lama. Mulai dari bekerja di depan komputer, menonton televisi, hingga bepergian jarak jauh dengan kendaraan. Tanpa kita sadari, kebiasaan duduk terlalu lama bisa membawa dampak serius bagi kesehatan tubuh.

PAFI Penajam (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko kesehatan yang timbul akibat kebiasaan ini. Meski terlihat sepele, terlalu lama duduk bisa memicu berbagai masalah kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Apa yang Terjadi Ketika Kita Terlalu Lama Duduk?

Tubuh manusia dirancang untuk bergerak. Ketika kita duduk terlalu lama, tubuh menjadi pasif. Aliran darah melambat, otot-otot melemah, dan metabolisme tubuh ikut terganggu. Menurut PAFI Penajam, duduk lebih dari 6 jam sehari tanpa diselingi aktivitas fisik berisiko tinggi terhadap berbagai penyakit kronis.

Beberapa efek negatif yang umum terjadi akibat duduk terlalu lama antara lain:

1. Risiko Penyakit Jantung Meningkat

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih dari 8 jam sehari tanpa aktivitas fisik berisiko dua kali lipat mengalami penyakit jantung. Duduk dalam jangka waktu lama menyebabkan aliran darah menjadi lambat, yang bisa memicu penumpukan plak di pembuluh darah.

2. Gangguan pada Postur Tubuh

Duduk dalam posisi yang salah, terutama di kursi yang tidak ergonomis, dapat menyebabkan masalah tulang belakang. Sakit punggung, nyeri leher, dan postur tubuh yang memburuk adalah keluhan umum. PAFI Penajam menyarankan agar masyarakat memperhatikan posisi duduk yang baik serta menggunakan kursi yang mendukung postur tubuh.

3. Risiko Diabetes dan Obesitas

Duduk dalam waktu lama mengurangi aktivitas otot, terutama otot besar seperti paha dan bokong. Hal ini mengganggu kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, pembakaran kalori yang menurun membuat berat badan mudah naik.

4. Penurunan Kesehatan Mental

Tidak hanya fisik, kebiasaan duduk terlalu lama juga berdampak pada kesehatan mental. Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan produksi hormon yang membuat kita merasa bahagia, seperti endorfin dan serotonin. Akibatnya, suasana hati menjadi buruk, bahkan bisa memicu depresi.

5. Meningkatkan Risiko Kematian Dini

Salah satu dampak jangka panjang yang paling serius adalah meningkatnya risiko kematian dini. Studi menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih dari 7 jam sehari memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat, terutama jika mereka tidak mengimbanginya dengan olahraga atau aktivitas fisik lainnya.

Saran dari PAFI Penajam untuk Mengurangi Risiko

PAFI Penajam menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif untuk mengurangi dampak negatif dari duduk terlalu lama:

  • Berdiri dan bergerak setiap 30-60 menit. Gunakan alarm atau pengingat untuk bangkit dan melakukan peregangan ringan.

  • Gunakan meja kerja yang dapat diatur tinggi rendahnya agar bisa bekerja sambil berdiri sesekali.

  • Lakukan olahraga ringan secara rutin, minimal 30 menit setiap hari.

  • Perhatikan postur duduk. Jaga punggung tetap tegak dan bahu rileks.

  • Hindari menonton TV atau layar gadget terlalu lama tanpa bergerak.

Kesehatan adalah aset berharga yang sering kali kita abaikan karena kesibukan sehari-hari. Duduk memang tak bisa dihindari, terutama dalam pekerjaan modern. Namun, dengan kesadaran dan langkah kecil setiap hari, kita bisa mencegah dampak buruknya.

PAFI Penajam sebagai bagian dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat. Jangan tunggu sampai tubuh memberi sinyal bahaya. Mulailah bergerak lebih banyak hari ini, demi kesehatan yang lebih baik di masa depan.